Militer Indonesia dikabarkan mendapatkan tawaran alutsista yang menggiurkan dari beberapa negara asing. Tawaran alutsista ini terutama diberikan ke militer Indonesia terkait proses penggantian pesawat tempur F-5 Indonesia yang sudah menua. Tak tanggung-tanggung, tawaran alutsista ini datang dari Amerika, Rusia, Swedia dan Uni Eropa.

Tawaran alutsista berupa pesawat tempur pengganti F-5 dari Swedia disebut-sebut sebagai tawarang yang sangat menggiurkan Indonesia. Swedia dikabarkan menawarkan pesawat tempur Gripen E/F buatan SAAB sebagai pengganti pesawat tempur F-5 Indonesia. Tidak hanya menawarkan pesawat tempur Gripen E/F saja, SAAB dan Swedia juga menawarkan paket lengkap untuk mendukung modernisasi alutsista TNI. Diantara nya adalah tawaran pesawat AEW&C berbasis SAAB-340. Selain itu SAAB juga menyatakan bersedia memberikan transfer teknologi yang significan jika Indonesia membeli pesawat tempur Gripen E/F.

Namun yang menjadi permasalahan dari Swedia dan SAAB adalah kemungkinan besar tidak bisa mengirimkan pesawat tempur Gripen E/F sebelum tahun 2020. Petinggi SAAB beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa jika Indonesia membeli Gripen E/F, maka pesawat tempur ini baru bisa tiba di Indonesia pada tahun 2022-2023 mendatang. Sementara pesawat tempur F-5 Indonesia sudah cukup tua, sehingga tidak bisa menunggu selama itu. Swedia dan SAAB mungkin akan menawarkan sewa pakai pesawat tempur Gripen C/D bekas Angkatan Udara Swedia untuk dipakai Indonesia sembari menunggu pesawat tempur Gripen E/F selesai.

Tawaran menarik lainnya juga datang dari Uni Eropa, dimana konsosium Euro Fighter menawarkan pesawat tempur EF Typhoon sebagai pengganti pesawat tempur F-5 Indonesia. Konsosium Euro Fighter juga menyatakan bersedia memberikan Transfer of Technology ke Indonesia. Diantaranya adalah perakitan local pesawat tempur EF Typhoon di PT Dirgantara Indonesia. Konsorsium Euro Fighter juga menyatakan bersedia memberikan transfer teknologi untuk Project pengembangan pesawat tempur KFX/IFX yang diikuti Indonesia bersama Korea Selatan.


Namun permasalahannya adalah harga pesawat tempur EF Typhoon yang disebut sangat mahal sehingga akan menjadi kendala dalam anggaran militer Indonesia. Beberapa sumber menyebutkan bahwa pesawat tempur EF Typhoon memiliki harga yang relative mahal dibanding saingan lainnya. Namun petinggi Euro Fighter menyebutkan bahwa pesawat tempur ini memiliki masa pakai yang awet sehingga dalam jangka panjang akan hemat.

Tawaran alutsista juga datang dari Amerika, dimana beberapa isu yang berkembang menyebutkan bahwa Amerika menawarkan pesawat tempur tercanggih dari keluarga F-16, yaitu F-16 Block 60 sebagai pengganti F-5 Indonesia. Tawaran ini semakin menggiurkan karena beredar isu yang menyebutkan bahwa Amerika juga menawarkan hibah banyak pesawat tempur F-16 Fighting Falcon bekas jika Indonesia membeli F-16 Block 60. Dan beberapa bulan kedepan, Presiden Jokowi dikabarkan akan melakukan lawatan ke Amerika. Tidak tertutup kemungkinan bahwa agenda ini menjadi salah satu topic pembahasan kedua negara.

Sebelumnya Indonesia juga sudah menerima hibah 24 unit pesawat tempur F-16 Block 25 bekas US Air National Guard yang sudah disimpan di fasilitas penyimpanan pesawat tempur cadangan Amerika di Arizona. Keseluruhan 24 unit pesawat tempur hibah ini kemudian di upgrade menjadi setara F-16 Block 52 atas permintaan Indonesia dengan biaya upgrade sekitar $700 Juta. Saat ini 5 unit dari 24 unit pesawat tempur hibah ini sudah diterima Indonesia, dan sisanya akan tiba sepanjang tahun 2015 ini.

Tawaran alutsista pesawat tempur juga datang dari Rusiaa, dimana Rusia menawarkan pesawat tempur tercanggih Rusia saat ini yaitu Su-35 BM sebagai pengganti pesawat tempur F-5 Indonesia. Pesawat tempur ini disebut sebagai kandidat paling kuat mengingat TNI AU menyebutkan bahwa pesawat ini adalah favorit mereka. Namun tentu saja masih menunggu keputusan dari Kementrian Pertahanan Indonesia. Rusia juga dikabarkan bersedia memberikan tawaran Transfer teknologi berupa pembangunan services center di Indonesia, jika pesawat tempur Su-35 BM dibeli Indonesia sebagai pengganti F-5 TNI AU.

Kita tunggu saja tawaran alutsista mana yang akan diterima pemerintah untuk melengkapi kekuatan militer Indonesia tahun 2015 ini. Semoga saja keputusan pemerintah Indonesia adalah keputusan yang terbaik untuk memperkuat militer Indonesia 2015 agar tidak lagi di remehkan dikawasan.