Tank BMP-3 bisa disebut alutsista amfibi, karena bisa berjalan di darat maupun di air. Meskipun bobot tank ini sekitar 18,7 ton, tetap bisa mengapung di air. Karena Tank BMP-3 didesain kedap air dan bodynya dilapisi material baja aluminium.
Selain itu, tank BMP-3 bisa berlayar selama tujuh jam dengan kapasitan bahan bakar sebanyak 350 liter. Tank ini bisa melaju di darat dengan kecepatan 70 km per jam, dan di air dengan kecepatan 10 km per jam.
Tank BMP-3F yang menjadi andalan TNI AL dilengkapi dengan senjata kanon kaliber 100 mm. Senjata ini mampu menembakkan peluru atau roket non kendali. Kanon kaliber 100 mm memiliki kecepatan tembak sekitar 250 meter per detik.
Selain itu, tank BMP-3F juga memiliki alat peluncur rudal kendali anti tank, yang bisa diluncurkan melalui laras meriam atau badan panser. Jika ditotal, ada tiga senjata BMP-3F, peluncur roket berkaliber 100 mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan mitraliur berkaliber 7,62 mm.
Tank angkut BT-3F memiliki pengendali senjata DPV-T seberat 185 kilogram dan senapan mesin 7.62mm x 54mm PKTM Kalashnikov. Senjata-senjata itu dipasang di atap kendaraan untuk memantau target darat maupun target yang bergerak.
Di bagian atasnya bisa dipasangkan senapan berkaliber 12,7 atau 14,5 milimeter dan granat berkaliber 30 atau 40 milimeter.
Sistem senjata ini juga dilengkapi dengan layar dan laser untuk pengintaian, pengawasan dan akuisisi target
Rangka kapal pengangkut personel lapis baja ini terbuat dari baja dan aluminium. Dua lapisan ini bisa melindungi tank dari peluru sebesar 14,5 mm. Pengangkut personel lapis baja ini memiliki suspensi hidropneumatik, yang dapat disesuaikan agar sesuai dengan jenis daratan yang dilintasi.
Mesinnya hampir sama dengan BMP-3F, mesin diesel UTD-29. selain itu, tank BT-3F termasuk tank amfibi yang dilengkapi dengan dua waterjets. Tank ini bisa melaju di darat 70 kilometer per jam dan di air 10 kilometer per jam
No comments
Post a Comment